Powered By Blogger

Minggu, 15 Maret 2015

Sudut luar

 ketika seseorang sudah tidak lagi berada di sudut dalam, tidak dilibatkan dalam apapun, tidak dianggap lagi.


Lihatlah apa yang telah kau lakukan. Berdiri mematung seperti itu, menjauhkan dirimu dariku. Setelah hubungan kita berlangsung sekian lama, dan tiba-tiba amarah itu membuncah, permasalahan ini terjadi, apalagi yang kau inginkan? Aku ingin bertahan. Karena jika hanya diriku sendiri saja sangat tidak cukup untuk menjalani hidup ini. Aku harus kuat, karena apapun yang kau lakukan akan mempengaruhi hidupku mulai sekarang. Jadi, aku akan mulai mengawasimu agar kau tidak bertindak macam-macam yang mencelakakan.


Kuberitahu kau bagaimana rasanya, ketika kau menjadi orang luar yang tak tahu apa-apa. Kita sudah melakukan segala hal yang benar, tapi tetap saja berakhir salah. Jadi kuberitahu kau betapa tak nyamannya dari tahu segala hal tentang dirimu tiba-tiba saja tak tahu apapun dan tak boleh tahu apapun.


Kau bahkan tak memberiku alasan yang masuk akal mengapa kita harus mengakhiri semua ini. Kau melarangku mendekatimu kembali, atau terhubung denganmu kembali. Kau tahu benar kita saling melengkapi. Kita bernafas bersama dan saling menguatkan. Jadi, seharusnya ini bukanlah keputusan yang kita ambil saat ini.


This is for My friend's 

Sabtu, 14 Maret 2015

Distance

ini bercerita tentang persahabatan, awalnya. Sebuah persahabatan yang tanpa disadari menumbuhkan benih-benih cinta. Tak ada yang berani mengungkap rasa. Masing-masing khawatir jika kata itu terucap, maka kedekatan mereka akan sirna, dan kata ajaib itu akan sia-sia.


Aku masih melihatmu, di kelas ini, di ruangan yang sama setiap hari. Namun aku sadar, hatiku tak lagi sama. Hari ini, saat kulihat dirimu duduk bercanda dengan teman-teman kita yang lain, mentari pagi membiaskan sinarnya di puncak kepalamu, menerangi sebagian pipimu, aku terpesona. Tanpa aba-aba, jantungku berdetak lebih kencang. Aku tak tahu kenapa, tapi saat kau menoleh, rasanya aku tak berani bertatap mata. Aku memilih duduk di bangkuku, sesekali melirikmu yang juga melirikku. Biasanya aku tak kan berfikir macam-macam. Tapi hari ini, aku jadi penasaran, apakah kau merasakan hal yang sama saat menatapku? Ataukah tatapanmu itu mengandung kecurigaan bahwa ada yang berubah di diriku? Oh, aku khawatir sekali. Tak biasanya aku merasa tak nyaman di dekatmu. Kita biasanya dekat, sangat akrab hingga lebih dari sahabat. Banyak yang bilang beda jenis kelamin tak bisa berakrab-akrab tanpa berakhir dengan jatuh cinta. Hampir enam tahun bersama, kurasa tak ada yang membuktikan itu pada kita. Kecuali hari ini, hatiku berhianat pada janji. Mungkin, karena rasa itu lah akhir-akhir ini perhatianmu padaku terasa lebih special. Aku tak berani berharap sejauh itu. Kupikir bukan cinta yang kau berikan. Tak apa, asal kita masih tetap sedekat ini. Aku sudah cukup bahagia bersamamu setiap hari. Hei, tapi aku sendiri yang tidak nyaman. Karena setiap kali bersamamu, hatiku tak karuan. Apa benar ini cinta? Haruskah kuungkapkan? Tidak, tidak, menyatakan jatuh cinta padamu berarti bencana pada persahabatan kita. Aku terlalu takut. Meski kadang ingin kucoba, apapun hasilnya. Kadang ingin kunekat saja, asal hati ini lega. Tapi tidak, kau jauh lebih berharga dari apa yang kurasa.


Karenanya, maafkan aku jika sekarang aku agak menjaga jarak, Aku tahu kau akan semakin menggodaku dan mendekatiku jika aku menjauh. Mau bagaimana lagi, aku suka dirimu yang seperti itu. Tak apa, aku bisa mengatakan rasa ini padamu. Dalam diam, dalam tatapan yang tak kan pernah kau lihat, dalam bisikan yang tak kan pernah kau dengar. Rasa ini membuatku kege-eran, kadang kurasa kau juga jatuh cinta padaku. Dari tatapan matamu, senyummu yang seindah itu yang hanya untukku, perhatianmu, semuanya seolah hanya milikku. Tapi sebelum ada ikrar dari bibirmu, aku tak berani menyimpulkan bahwa kau jatuh cinta padaku. Oh, Tuhan. Sampai kapan aku bisa beertahan memendam semua ini?


Aku ingin terus berdekatan denganmu. Aku tak mau kau tiba-tiba menghilang dari hidupku. Tapi, jika kau terlalu dekat denganku, aku jadi sulit bernafas. Jantungku berdentum kencang seperti menabuh genderang. Aku takut dalam keadaan seperti ini, kau akan melihat tatapan cinta di mataku. Aku takut kau akan mendengar bisikan lirihku, yang mungucap bahwa aku mencintaimu. Karena, kau tahu benar bagaimana diriku jika jatuh cinta. Aku tipe yang akan memberikan apapun pada cintaku. Dan aku tahu benar kau tidak suka tipe menyerah seperti itu. Karenanya, rasa ini harus kusembunyikan. Aku akan menunggu, hingga tipe kesukaanmu berubah, dan kemungkinan kau bisa menerimaku.

Aku akan terus menunggu. Dengan menjaga jarak darimu. Bukan kebersamaan kita yang kuhindari, tapi keintiman kita yang kubatasi. Kalau kau bertanya-tanya, kubilang saja aku sedang jatuh cinta. Kau pasti akan menggodaku untuk tahu siapa orangnya. Dulu aku meminta bantuanmu. Kali ini, tak akan sekalipun kuungkap lewat bibirku. Aku hanya akan menunggu, demi persahabatan kita. Kelak, jika kita kuliah terpisah, kau akan tahu ada aku di sini yang mencintaimu.

Selasa, 03 Maret 2015

Pelangi setelah hujan

Punya kan sahabat dri kecil? Senang bukan jika ia sllu ada saat kita sedih lalu bagaimana perasaan kalian jika sahabat yg dri kecil sllu ada tapi ketika kita rapuh ia malah pergi? Lalu bagai mana cerita ketika pertama mencari cinta atw pemilik hati?



Ingatkah wahai sahabat
ingatkah siapa kita dulu
Ingat kah siapa kamu di hidupku
ingatkah siapa aku di hidupmu
ta banyak waktu ketika kita tidak bersama karna setiap waktu kita selalu bermain bersama
Ketika sebuah genggaman erat menggenggam tangan mu saat itu kaw sedang rapuh
Bahu yg sllu siap menahan semua kesedihan mu
Jari jemari yg sibuk menghapus air mata mu dan ketika sebuah kata terucap namun ta lagi berbicara tetapi bernyanyi
ingatkah semua itu wahai sahabat kecil ku..
Kini aku hanya bisa melihat mu dari jauh melihat sahabat kecil ku yg kini sudah bahagia
Melihat mu yg kini bahagia membuat ku lega dan sepertinya tangan ini ta kaw butuhkan lagi tangan yg sllu menggenggam erat tangan mu ketika kaw rapuh
Bahu yg sllu siap untuk kaw sandar pun ta kaw butuhkan lagi
Jari jemari yg sibuk menghapus air mata mu pun kini menghapus air mataku
Nyanyian yg menghibur mu kini menghibur ku
Kesedihan yg berlarut-larut hanya milik orang yg tidak memikirkan masa depan yg cerah
Tapi bukan berarti orang yg memiliki masa depan yg cerah tida pernah bersedih
Aku sedih kehilangan mu wahai sahabat kecilku
Tapi kaw taw.. Kini aku mempunyai pengganti mu tapi dia bukan hanya sekedar sahabat ku
Dia seseorang yg sangat ku cintai pula ku sayangi
Dia segalanya bagi ku dan ketika separuh jiwaku hilang entah Kemana kini jiwa itu hadir saat dia datang dalam hidup ku
Yea dia separuh jiwaku
Jiwa yg menghidupkan, yg menjadikan hidup ini jadi lebih hidup
Tenang wahai sahabat kecil ku.. Cerita kita memang sudah usai bukan aku yg menyudahi nya ketika sebuah alasan yg belum pernah ku dengar dan selalu ku nanti kan
jika kaw Tau aku di sini saat ini selalu bertanya tanya atas kepergian mu
Bukan nya ku menyesali kepergian mu tapi aku hanya ta menyangka semudah itu persahabatan kita berakhir sedangkan apa kaw ingat bagai mana kita membangun persahabatan ini dulu.?
Tapi ta apa semua itu pun sudah menjadi cerita yg akan ku ceritakan kelak pada anak dan cucu2 ku
Cerita (sahabat yg meninggalkan sahabatnya ketika sahabatnya rapuh) itu akan menjadi pelajaran bagi anak dan cucu ku agar ia mengerti bagai mana menjadi sahabat sejati itu..
Cerita kita tlah ku kemas rapih hingga kini ta ada cerita kita lagi akan ku buka dua puluh tahun kedepan ketika anak2 kita mulai dewasa..
Yea Hanya saja aku ta ingin cerita ku dengan nya ternodai oleh cerita tentang sahabat yg meninggalkan sahabatnya ketika sahabatnya rapuh
Memang bukan noda tapi kesedihan itu lah noda untuk kebahagiaan dalam hidupku 
Hingga harus ku kemas rapih
Seperti dirimu bukan? yg menghapus semua tentang kita tapi aku hanya mengemasnya
Ta apa.. Kini sahabat yg kaw tinggal kan ta lagi rapuh tenang saja ia sudah bahagia jadi kaw ta usah merasa bersalah saat kaw membaca tulisan ini
Sahabat kecil mu ini yg selalu kehilangan orang yg ia sayangi kini bahagia
Kaw ingat ketika berlian ( keluarga ) hancur di meja hijaw dan hancur berantakan Ooh jelas kaw ta ingat ya.. Kaw kan ta ada saat itu saat di mana hati ku benar2 hancur saat separuh jiwa ku pergi dengan penyesalan nya
Kaw taw saat seorang lelaki yg ku kira separuh jiwaku itu? yg ternyata bukan separuh jiwaku tapi ia hanya menggoreskan luka di hatiku dengan kata2 ibunya yg sangat menyakitkan
Huf sungguh sialnya sungguh buruk pula awal hati ini mencari cari pemiliknya
Belum apa2 Sudah dilukai.. 
Tapi ta pernah menyerah dan sllu ku cari pemilik tulang rusuk ini meski pernah ku dengar kata ( jika ta kaw temui cinta maka biarkan cinta yg menemui mu ) kata2 itu membuat ku lega.. Kenapa? Karna aku yakin kelak cinta kan datang bersama pemilik tulang rusuk ini
Hidup tempatnya sebuah cerita
Sebelum ia datang tentunya ada beberapa yg menghampiri
Salah satunya akan ku ceritakan
Ia adalah kapten pelaut ya.. si pelaut yg sllu mencuri harta karun tapi ia boleh saja sllu berhasil mencuri harta karun tapi ia gagal mencuri hati ku haha ( ketawa kecil )
Meski ia merayu dengan memberikan semua hartakarun nya itu namun ta sedikit pun hati ter rayu.. Jika kalian bertanya lalu Kemana si pelaut itu entah lah mungkin sedang sibuk mencari hartakarun ataw sedang berpacaran dengan para duyung duyung di lautan haha itu hanya sebuah dongeng anak kecil ya tapi apa kalian percaya dengan cerita si pelaut ini  yg berusaha mencuri hati ku?  Hey Come ON aku si penghayal apa yg ku tulis hanya lah angan seperti para penulis novel lainnya bagian ini hanya lucu2an meski ta lucu hehe
 tapi jika kalian tersentuh hatinya ketika membaca tulisan yg di atas sama aku pun begitu karna itu di ambil dari ceritanyata cerita dari seorang yg saat itu benar2 rapuh tapi kini sepertinya ia sudah bahagia setelah menemukan seseorang dan ku harap ia benar2 bahagia ya.. Amiin